Rabu, 23 Mei 2012

 Kabut Bromo

Gunung Bromo dan Taman Nasional Tengger Semeru yang menjadi perbatasan 4 kabupaten di Jawa Timur, yaitu : Malang, Probolinngo, Pasuruan dan Lumajang adalah salah satu surga fotografi lansekap di Indonesia, dijamin deh foto-foto disana hasilnya gak akan jelek :D , terutama saat matahari terbit, baik dari Gunung Penanjakan, Cemoro Lawang maupun dari Gunung Batok.
Setahun sekali suku Tengger mengadakan upacara Yadnya Kasada atau Kasodo bertempat di sebuah pura yang berada di bawah kaki Gunung Bromo utara dan dilanjutkan ke puncak gunung Bromo. Upacara diadakan pada tengah malam hingga dini hari setiap bulan purnama sekitar tanggal 14 atau 15 di bulan kasodo (kesepuluh) menurut penanggalan Jawa.

bromo dari penanjakan

Rute yang bisa kita tempuh (Berdasarkan pengalaman, saya urutkan dari rute yang paling sering dilewati adalah):
1. Dari Probolinggo,
Dari Surabaya (Terminal Bungurasih) kearah Prolinggo (Terminal Bayu angga) naik bis kecil menuju Cemoro Lawang, desa terakhir sebelum Bromo (foto satelit dibawah pada titik A) setelah dari Cemoro Lawang tinggal sekitar 6 km menuju kaldera gunung Bromo anda bisa memilih
jalan kaki, naik jeep off-road kalau dengan keluarga, naik motor, atau berkuda kalau tidak kuat jalan.
Kelebihan jalur ini adalah anda relatif tidak berjalan kaki terlalu jauh, dekat dengan akomodasi dan sekaligus anda bisa mengunjungi air terjun Madakaripura. Rute ini juga dapat menjadi satu paket wisata bila anda dari atau menuju pulau Bali.
2. Dari Tosari-Pasuruan,
Dari Surabaya menuju Pasuruan terus kearah Tosari, Dari Tosari yang merupakan salah satu kecamatan tertinggi di pulau Jawa anda bisa melanjutkan menuju Penanjakan (foto satelit dibawah pada titik B). Dari Penanjakan seluruh lautan pasir kelihatan, sepertinya titik ini adalah tempat terbaik untuk memotret, terutama saat matahari terbit atau pagi hari saat golden time.
3. Purwodadi atau Lawang-Malang,
Dari Surabaya kearah Malang turun di pertigaan Kebun Raya Purwodadi belok kiri kearah Kecamatan Tutur (Nongkojajar), atau kalau ingin menambah perbekalan dulu, gak ada salahnya turun di Lawang. dari Lawang juga ada angkutan yang menuju Tutur (Nongkojajar).
Sepertinya rute ini paling asyik untuk backpacker yang dananya relatif kecil, kalau anda punya rencana jalan kaki (hiking), jalan malam hari sambil melihat indah kerlip bintang atau bahkan bintang jatuh (bahkan tak jarang terlihat komet) memakai kendaraan roda dua, disini anda bisa mampir dulu di agrowisata Apel Sugro kemudian jalan pas senja, melewati hutan. Kalau toh anda tidak mau melewati hutan sebaiknya anda terus menuju ke Tosari dan menuju ke Penanjakan, tetapi anda dapat juga memotong kompas menembus hutan dan berakhir tepat dibawah lereng Penanjanakan (foto satelit dibawah pada B).
Bila anda berangkat malam hari dari Tutur tiba ditempat ini kurang lebih 4 jam jalan kaki.
Kelebihan jalur ini adalah, anda bisa bisa mampir dulu ke Taman Safari Prigen atau satu paket dengan wisata di Malang.
4. Tumpang-Malang, disebut juga rute pendaki karena menjadi rute menuju Gunung Mahameru.
Dari Malang Menuju ke Tumpang terus dari sini jalan kaki atau naik jeep off-road menuju Ranu Pane/Ranu Gumbolo kearah gunung dan berjalan kaki berakhir di Oro-oro Ombo (foto satelit dibawah pada titik C)
foto satelit

So, Kapan anda kesana? Berani ke Bromo saat musim hujan?













ayo nikmati sensasi kabut bromo....

Tidak ada komentar: